Jejak Kebaikan Pengukir Prestasi

 



RESUME KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI
OLEH : SETYOWATI

PERTEMUAN 4 KELAS  BELAJAR MENULIS NUSANTARA
GELOMBANG 29
SENIN, 26 JUNI 2023
GALI POTENSI UKIR PRESTASI
NARASUMBER : AAM NURHASANAH, S.Pd
MODERATOR    : MUTMAINAH, M.Pd


Dengarkan curhatkuTentang dirinyaBetapa anehnyaTingkah lakunya
Jujurlah padaku   
(Penggalan lirik Lagu Vierratale dinyanyikan ulang oleh Aam Nurhasanah )https://www.youtube.com/watch?v=F5K0iKBNMoE
        Suara merdu Ibu Aam terdengar mengalun di sela-sela Kelas Belajar Menulis Nusantara pada pertemuan ke 4 dengan tema gali potensi ukir prestasi. Bakat menyanyi, menulis, dan merajut yang terus digali sebagai potensi yang diberikan Tuhan kepada beliau. Saat beliau menemukan potensi itu, diasahlah potensi itu bagai pisau hingga tajam, dikuasai, dan hingga menjadi prestasi.

           " Potensi bisa dimulai dari hal yang Kita Sukai  Setelah kita suka biasanya 
kita akan menguasai potensi itu hingga bisa berprestasi " 



             Hobi menulis mengantarkan beliau dengan berbagai prestasi terutama Juara 1 Blog PGRI dan Juara 10 besar HUT AISEI  kategori artikel favorit. Tak hanya itu 62 buku telah dihasilkan baik buku antologi maupun buku solo. Selain sebagai penulis, motivasi, kurator, editor, beliau senang berbagi terutama berbagi ilmu. Terlahir di Cipanas, 12 Agustus 1988. Beliau menamatkan pendidikan S1 di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan lulus tahun 2012. Saat ini bertugas sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN Satu Atap di Cipanas Kab. lebak Provinsi Banten. Profil beliau inilah yang menunjang hobi menulis yang menbawanya pada prestasi.

            Bagi beliau, menulis adalah sebuah jejak kebaikan. Untuk mengawali jejak ini, beliau senantiasa berkonsultasi dengan Bunda Kanjeng dan Om Jay. sebagai Ibu dan Bapak Literasi. Di anatar kesibukannya, beliau menyempatkan waktu untuk melihat gaya tulisan teman-teman , membacanya, menemukan perbendaharaan kata yang banyak, hingga menghasilkan tulisan termodifikasi berkat kebiasaan membaca. Ditemani Bunda Mutmainah sebagai moderator, kegiatan kelas ini semakin menarik dengan tebaran foto buku dan prestasi yang disajikan oleh Ibu Aam.

        Saran yang beliau sampaikan pada momentum ini yaitu jangan takut bermimpi. Seperti Judul pertama buku solo beliau yaitu " Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" yang dirilis Agustus 2020. Beliau mampu mewujudkan mimpi-mimpi itu di tengah-tengah kesibukannya. Kebiasaan baik untuk meluangkan waktu satu halaman setiap hari sebagai tips jitu. Bagi waktu dengan mengatur skala prioritas baik untuk urusan yang urgent, kergiatan sekolah, urusan rumah, dan malam untuk kegiatan menulis. Di sinilah titik, peserta dapat menemukan kunci keberhasilan yang diraihnya adalah ketekunan dan pengaturan waktu yang diwujudkan dalam tulisan. 

        Untuk teknik menulis, penulis menyampaikan trik menarik. Berikut trik menulis yang beliau sampaikan yaitu :
1. Tulis hal yang Kita sukai. 
2. Kumpulkan kata-kata. 
3. Buat jadi 3 paragraf yaitu paragraf pembuka, paragraf isi, dan paragraf penutup. 
   Paragraf pembuka bisa dimulai dengan kalimat motivasi, pantun, atau puisi supaya tulisan lebih
    menarik. 
4. Jangan bimbang atau ragu ketika menulis. 
    Karena sesungguhnya tulisan yang biasa menurut Anda, bisa luar biasa bagi orang lain. 
5. Percaya diri dan terus publikasikan. 
    Karena pisau saja semakin hari semakin tajam jika diasah. Begitupun keterampilan menulis kita. 

        Sejatinya bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan menebar jejak kebaikan dengan berbagi hal-hal baik dalam tulisan. Tips dan Trik sudah disampaikan oelh Ibu Aam agar peserta mampu menggali potensi dan meraih prestasi yang diharapkan dalam menulis. Yakini bahwa menulis Merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, berbicara  dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan. 

               “Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."
( Pramudya Ananta Toer)

Terima kasih Ibu Aam dan Bunda Mutmainah.
Terima kasih Bunda kanjeng dan Om Jay
Memetik aksara bermakna
dari para pemantik lentera literasi
Cahayanya terus menyala
hingga majunya peradaban generasi


Komentar

  1. Tambah keren menulisnya. Tetap semangat yaaa. Sewamakin terlihat karakternya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Resume

Pertemuan Perdana Kelas Belajar Menulis Nusantara

Tentang Melintas.Id